Pembelajaran IPS :: Kamis, 25 Oktober 2012
A. Sistem Kekerabatan Parental
Parental adalah sistem kekerabatan yang menarik garis keturunan dari kedua belah pihak yaitu ayah & ibu.
Sistem kekerabatan ini biasanya di anut oleh Jawa,Sunda,Bugis dan Makassar. Sistem kekerabatan parental dibagi menjadi 4, yaitu :
1) Ambilineal
yaitu sistem yang menarik garis hubungan keluarga dari pihak ayah atau ibu secara bergantian.
2) Konsentrisyaitu sistem kekerabatan yang menarik garis hubungan keluarga sampai garis tertentu.
Contoh : Suku Sunda yang mengenal isti lah sabondoroyot (1 keturunan dari nenek moyang yang di hitung dari 7 generasi).
3) Primogenitur/PrigogeniturSistem kekerabatan yang menarik garis hubungan keluarga dari ayah & ibu yang usianya tertua saja (anak sulung). Contoh : Dalam pembagian harta warisasn hanya anak laki-laki atau perempuan sulung saja yang mendapatkannya.
4) Ultimogenitur
Sistem kekerabatan yang menarik garis hubungan keluarga dari ayah & ibu yang usianya termuda saja (anak bungsu). Contoh : Dalam pembagian harta warisasn hanya anak laki-laki atau perempuan bungsu saja yang mendapatkannya.
B. Sistem KekerabatanUnilateral
Unilateral adalah sistem kekerabatan yang menarik garis hubungan keluarga dari 1 pihak saja, jadi bisa matrilineal atau patrilineal. Patrilineal di anut oleh Batak,Flores,Minahasa. Matrilineal oleh Minagkabau.
C. Sistem Kekerabatan Altenerend
Yaitu sistem kekerabatan yang anggotanya menarik garis keturunan secara berganti-ganti sesuai dengan pola perkawinan yang diterapkan orangtua. Maka patrilineal dan matrilineal berlaku bergantian. Anak bisa termasuk patrilineal dari ayah tapi berikutnya masuk ke lain ibunya. Indonesia tidak mengenal altenerend.
Terdapat 3 bentuk perkawinan altenerend :
1) Kawin semendo (Berdasarkan garis keturunan Ibu).
2) Kawin Jujur (Berdasarkan garis keturunan Ayah).
3) Kawin Bebas/Semendo rajo-rajo (Berdasarkan garis keturunan ibu dan ayah).